Lihat,Dengar dan Rasakan

Wednesday, April 29, 2009

Pembunuhan Karakter



“when men define situasions as real, they are real in their consequences”
– W.I. Thomas (1968)

Ungkapan penjelasan mengenai definisi situasi yang Thomas tulis mengartikan bahwa definisi situasi yang orang buat akan memberi efek yang nyata pada objek yang didefinisikan. Menurut Thomas, tindakan individu akan selalu didahului suatu tahap penilaian dan pertimbangan pada suatu objek dan kemudian ia memberi makna pada objek tersebut. Semisalnya ketika kita berdesakan keluar dari kereta ekonomi, kemudian ada mas-mas yang ingin buru-buru keluar dan dia menyenggol tas ibu-ibu maka secara spontan ibu tersebut memanggil orang tersebut maling karena panik sendiri. Disini, ibu-ibu tersebut sudah mendefinisikan mas yang buru-buru keluar sebagai maling. Konsekuensinya nyata, orang-orang yang berada didekat peron tersebut langsung mengejar mas-mas dan memukulinya sampai babak belur. Cenderung sekali konsekuensi ini berakibat buruk pada objek yang diberikan definisi.

Salah satu bentuk definisi situasi yang paling lekat dalam sehari-hari adalah ketika kita membicarakan orang lain untuk sebuah bahan tertawaan. Misalnya seperti ;

Situasi: lagi kumpul-kumpul dengan teman-teman
A: ah si x parah banget, gw sms berkali-kali ngasih tau bagian tugasnya ini sama dia gak dibales sama sekali.
B: emank tuh si x,kerjaannya ngilang mulu, goib
Teman-teman yang lain: hahahahaha


Pada situasi tersebut, a dan b jelas mendefinisikan si x sebagai orang yang susah dicari dan ilang mulu. Konsekuensinya jelas, mulai saat itu si x dinobatkan sebagai orang yang gak bisa dipercaya dan gak kompeten yang kerjaannya bisa bikin susah temen-temen sekelompoknya. Efeknya dapat membuat si x dikategorikan sebagai orang yang tidak ingin dimasukan kedalam satu kelompok tugas teman-temannya. Atau ketika kebagian satu kelompok dengan si x, teman-temannya merasa bahwa satu kelompok dengan dia merupakan suatu bencana.

Padahal ketika mendekati hari h tugasnya dikumpulkan, si x tiba-tiba ngirim email berisi tugasnya serta bilang ia lagi gak ada pulsa dan lagi ada kerjaan penting. Tetapi konsekuensi dari definisi tersebut tidak bisa dihilangkan begitu saja. Pada contoh kasus lain seperti,

Situasi: lagi ngobrol berdua
A: haha, si master cinta lagi kenapa ni?, cinta lo ditolak ama si m, si n atao si t?
B: banyak bener, kenapa si nanya gw tentang hal itu mulu?
A: yah, apa lagi emanngnya yang menarik dari kehidupan lo,haha
B: yaelah..

Dalam situasi ini, si A mendefinisikan si B sebagai pejuang cinta yang hidupnya hanya untuk mencari cinta. Konsekuensinya jelas, apa yang diungkit-ungkit dari si B hanya kehidupan cintanya. Penggambaran dari definisi situasi ini untuk menjelaskan bahwa objek yang didefinisikan dapat mendapat efek yang jangka panjang. Efeknya nyata, tidak bisa diulang dan jika si objek ingin menghilangkan definisi yang melekat pada dirinya maka ia akan membutuhkan usaha ekstra. Pemberian definisi situasi yang dangkal pada objek akan menjadi semacam stereotipe pada seseorang. Penggambaran citra si objek menjadi kaku, menyedernakan kualitas dari si objek.

Penyederhanaan ini membentuk reduksi karakter dari si objek. Didepan orang-orang maka ia akan menghadapi definisi-definisi yang dilekatkan oleh orang lain pada dirinya. Akan berpengaruh positif jika definisi tersebut dilakukan untuk menjadi kritik nyata bagi si objek. Tetapi jika definisi tersebut dilekatkan hanya untuk menjadi bahan tertawaan maka subjek-subjek yang memberikan definisi tersebut telah melakukan pembunuhan karakter pada objek.

Karakter dari a, b , c atau siapa saja yang menjadi objek definisi menjadi dipersempit. Ia hanya dikaitkan pada satu konteks dari bagian kehidupannya. Subjek-subjek yang mendefinisikan tersebut sama saja dengan pembunuh, mereka menjadi makhluk kejam namun dengan legitimasi dari teman-teman sekitar maka tindakannya menjadi sah. Apalagi ketika tindakan definisi ini memberikan kesenangan, keuntungan dsb pada orang banyak maka akan semakin terlegitimasi tindakan tersebut.

Lalu apakah hidup si objek hanya berkutat pada definisi yang subjek-subjek berikan?, tidak. Kehidupan seorang manusia itu luas,ia hanya tidak berkutat pada satu konteks. Kehidupan manusia merupakan kehidupan multikonteks, ia tidak berkutat terus pada satu objek dalam hidupnya. Ini yang membuat setiap manusia menjadi makhluk yang menarik.

Setiap orang akan menjadi makhluk yang menarik
Kecuali orang tersebut yang mempersempit dirinya.