Lihat,Dengar dan Rasakan

Monday, June 22, 2009

Listening to Gymnopédie


Beberapa hari ini gw lagi keranjingan denger Gymnopedie. Ketika mendengar namanya, mungkin orang akan mengira Gymnopedie sebagai benda yang termasuk dari salah satu alat gym. Tetapi sayangnya bukan, Gymnopedie merupakan salah satu piece dari Erik Satie. Mungkin orang-orang akan lebih mengenal Gymnopedie sebagai Satie. Musik instrumental ini biasanya selalu ada di ringtone hape-hape nokia. Untuk yang mau mendengarkan,bisa didownload disini, Gymnopedie.

Mendengarkan dentingan piano pada set piece ini rasanya bener-bener mengatur mood banget. Nada-nada denting piano mengalir dengan pelan memasuki akal dan jiwa, membuat tenang. ^^
Satie sendiri menyebut Gymnopedie sebagai furniture music yaitu musik background yang dapat mengatur mood pendengarnya.

Berdasarkan wikipedia, Satie menuliskan set piece ini dari puisi J.P. Contamine de Latour. seperti ini puisinya:
Slanting and shadow-cutting a flickering eddy
Trickled in gusts of gold to the shiny flagstone
Where the ambre atoms in the fire mirroring themselves
Mingled their sarabande to the gymnopaedia
Terdapat banyak penafsiran dari puisi ini dan bagaimana anda menafsirkan puisi ini?,,haha

Kembali ke set piece dari Satie. Yang jelas mendengarkan Gymnopedie ini bagi gw membawa ketenangan dan kedamaian buat pikiran. Mendengarkannya, berasa berada dijalan dekat pinggir pantai pada waktu malam hari,hmm menyenangkan,haha. Gw juga mempunyai obsesi tersendiri untuk melakukan sebuah tindakan dengan menggunakan set piece ini sebagai musik backgroundnya. Semoga suatu saat dapat terjadi,hehehe. Amin


Saturday, June 13, 2009

Ketika Uang Menjadi Salah Satu Simbol Interaksi


Yah tulisan ini didasari oleh gw ketika berinteraksi dengan pengamen buta di kereta. Dimana interaksi gw dan dia tercipta akibat uang. Uang menjadi simbol fondasi kehidupan modern. Ia menggantikan cara barter dan merasionalisasikan sebuah interaksi diantara dua orang. Simbol sering digunakan oleh individu untuk merepresentasikan ciri-ciri mereka kepada individu-individu lain. Simbol merupakan aspek penting yang dapat membuat individu-individu bertindak menurut cara-cara khas yang dilakukannya. Karena simbol, manusia tidak memberikan respon secara pasif terhadap realitas yang memaksakan dirinya sendiri namun secara aktif menciptakan dan mencipta ulang dunia tempat mereka berperan (Ritzer 2004:292).

Secara ideal, uang memiliki tiga fungsi utama yang sebagaimana dijelaskan oleh Caruthers, yaitu sebagai alat tukar, penyimpan nilai dan kesatuan dari akun. Dalam ketiga fungsi tersebut, uang dapat dipahami sebagai fungsi untuk mereduksi biaya transaksi yang harus dikeluarkan seseorang, memfasilitasi transaksi untuk kepentingan sendiri, memberikan kesempatan pada individu untuk mengakumulasi nilai, membuat pola tarik menarik dari antar massa dan menyediakan ukuran untuk perbandingan. Namun sebagai sebuah alat dalam dinamisasi kehidupan manusia. uang menjadi simbol yang dapat memiliki makna sendiri dan memberi makna kepada konteks ia digunakan.

Ia dapat memiliki makna sendiri ketika interaksi tersebut didasarkan pada uang. Semisal saya yang berinteraksi dengan pengamen karena didasarkan uang yang saya berikan. Uang menjadi makna untuk mensambungkan dua orang asing untuk berinteraksi. Hal yang sama terjadi ketika kita berbelanja di pasar, mal, membeli tiket dan lain halnya. Uang dapat menyatukan orang-orang asing untuk berinteraksi didalam suatu kelompok. Hal ini terjadi dalam ruang kerja, dimana saya dan partner kerja bekerja sama untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan atau proyek untuk mendapatkan uang dari atasan. Ketika pekerjaan itu selesai, bisa jadi kita kembali menjadi orang yang asing. Uang dalam hal ini memberi bentuk dalam interaksi diantara orang-orang. Ia membentuk interaksi seperti apa yang terjadi diantara orang-orang.

Selain dapat memberikan sebuah bentuk, uang memberikan isi atau makna dari interaksi yang terjadi diantara orang-orang. Hal ini terjadi ketika kita ingin menyuap atau memberi imbalan kepada orang lain. Uang memberi makna pada interaksi, interaksi tersebut dapat ditujukan untuk pengucapan terima kasih, untuk memohon sebuah bantuan, sebagai pelicin untuk memudahkan suatu proses kegiatan. Uang memberikan arti kepada interaksi yang terjadi.

Sebagai sebuah alat, uang bisa dikatakan sebagai temuan yang paling berpengaruh dalam kehidupan masyarakat global. Uang merasionalisasikan setiap kegiatan perekonomian dan interaksi. Uang juga yang menjadi alat mempermudah terjadinya kapitalisme. Tetapi disisi lain, uang juga banyak dan memberi kemudahan dalam kehidupan kita. Secara keseluruhan, uang merupakan simbol dari masyarakat modern.

Friday, June 12, 2009

A New World is Waiting Ahead

Akhirnya setelah 4 tahun kuliah, selesai juga pada tanggal 9 Juni 2009 pada pukul 16. Walaupun sebelum sidang mengalami banyak kendala tapi akhirnya semua terbayar dengan hasil yang terlihat. Terima Kasih Tuhan.^^

Kemudian,gw ngasih tau ke bokap dan nyokap mengenai status baru gw ini. Responnya menandakan bahwa mereka bahagia bisa melihat gw bisa lulus dari kuliah dengan waktu yang normal, tidak prematur dan tidak lama. Lalu muncul pertanyaan baru, setelah lulus mau ngapain?,,kembali ke realitas yang terhampar didepan mata. Sebetulnya sih impian banyak, dari pengen keliling dunia, pengen kerja di swasta, pengen s2 di Eropa. Tapi bingung begimana mengatur rencananya. Kayaknya harus mulai nih..

Dalam tahapan ini, gw merasa udah mencapai fase kehidupan baru. Dari bayi ke balita. Dari balita ke anak kecil. Masuk SD, sekolah 6 tahun, pake putih merah. Masuk SMP, memakai putih biru, mulai mengalami masa-masa puber. Masuk SMA, memulai fase kedewasaan dan melatih kematangan berpikir. Masuk kuliah, melatih kedewasaan dan mulai mengenal makna kehidupan. Fase-fase itu sangat tidak terasa, tiba-tiba sudah mencapai tahapan sekarang. Kehidupan itu benar-benar semu, tidak terasa dan berjalan secepat cahaya. Banyak kenangan yang baik dan buruk yang memberi pelajaran akan kehidupan. Melatih diri menjadi seorang manusia. Kehidupan ini sangat menyenangkan,^^

Kembali ke realitas, setiap melalui fase itu selalu ada ujian-ujian untuk mengukur kematangan akal kita. Semisal skripsi, dimana sebetulnya hanya sebuah ujian mental dan akal. Kompleks emosi yang ketika menghadapi skripsi. Namun setelah lulus, kehidupan yang dihadapi akan lebih kompleks dan lebih ribet lagi, bukan hanya sekadar kehidupan simpel dan kita tidak bisa bergantung pada orang lain. Ketika bekerja,yang dihadapi teman sekantor yang bisa menikam kapan saja, bos-bos yang selalu menuntut keringat kita supaya dia mendapatkan untung, keluarga-keluarga. Jika menikah nanti, harus menjaga istri, bersilahturahmi dengan keluarga dan keluarga besar. Komplek dan dinamikanya bermacam-macam.

Klo dipikirkan satu waktu bisa-bisa meledak. Gw rasa menjalaninya tahap demi tahap, tidak tergesa-gesa, lihat kesempatan. Jika kehidupan dilakukan dengan terburu-buru, bisa-bisa gak dimanage d.Haha

Yosh, mari berdoa semoga dunia baru tersebut dapat dihadapi oleh kita-kita dengan seizin-Nya. Hoho,^^